Aku jatuh cinta pada setiap tetes air mata langit, yang terpantul pada kerasnya aspal sebelum lalu binasa…
Juga pada cinta semesta yang terikut bersamanya
Aku jatuh cinta pada gigihnya geliat sang surya, yang menyelisip diantara saput gumpal mega…
Juga pada janji untuk kembali esok harinya
—rasanya kurang adil apabila saya tidak menampilkan juga puisi teman saya yang manis ini, yang menjadi pemicunya. Puisi ini bagian dari serangkaian puisi berantai di komunitas Boendel Kata.
Aku jatuh cinta pd langit gelap yg sesekali menyala, dan jalanan basah yg memantulkan redup lampu merah kuning.. Juga pdmu yg hilang di dlmnya..